Friday, 20 May 2016

BAGI WANITA, LUANGKAN WAKTUMU MEMBACA INI!!! 5 Kesalahpahaman Wanita dalam Menjaga Miss V

Ada banyak kesalahpahaman yang umum dilakukan
perempuan dalam menjaga kesehatan vaginanya seperti dilansir
Womenshealthmag, Kamis (28/5/2015):

1. Manfaat kondom
Kondom bisa melindung dari penyakit menular seksual dan kehamilan, tapi
sebuah penelitian menemukan, menggunakan kondom juga membantu menjaga
tingkat pH vagina pada tingkatan yang tepat, sehingga bakteri baik seperti
lactobacilli dapat bertahan hidup di sana.
Dan ini super penting, karena mereka bakteri kecil itu membantu mencegah
infeksi yeast, ISK, dan bakteri vaginosis.

2. Celana dalam katun
Celana dalam yang ideal untuk Miss V adalah katun. Mary Jane Minkin, MD,
seorang profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Universitas
Yale menjelaskan bahan katun tersebut bernafas dan menyerap kelembaban.

3. Yoghurt Yunani
Minkin mengatakan, mengemil yoghurt dengan kultur hidup membantu
meningkatkan bakteri yang baik di dalam vagina, yang bisa mencegah masalah
yang mengganggu seperti infeksi jamur. Namun, berhati-hati agar tak terlalu
manis karena yang bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi tersebut.

4. Pelumas dapat membantu
Kadang-kadang saat berhubungan seks, vagina bisa mengalami kekeringan. Tapi
kekeringan itu benar-benar normal.
Obat-obatan bisa mempengaruhi Miss V apabila Anda minum obat-obatan tertentu
seperti antihistamin, antidepresan, atau KB hormonal. Hal ini juga dapat muncul
setelah kehamilan atau sesaat sebelum menopause. Saat seperti itulah wanita
memerlukan pelumas .

5. Hati-hati antibiotik
Antibiotik menjadi acaman bagi bakteri baik di Miss V. Menurut Minkin, antibiotik
bisa membunuh beberapa yang lactobacilli yang menjaga Miss V tetap sehat.
Jelas, jika Anda harus minum antibiotik untuk melawan infeksi, Anda tentu
melakukannya. Tapi Minkin mengingatkan untuk menyeimbangkannya dengan
probiotik dari yoghurt Yunani untuk mengurangi kerusakan.

6 Aturan Jaga Kebersihan Vagina

Jangan hanya perhatikan kebersihan wajah saja,
perempuan pun seharusnya memerhatikan kondisi organ intim vagina. Hal ini
akan memengaruhi fungsi reproduksi Anda.
Beberapa diantaranya tertuang dalam enam aturan jaga kebersihan vagina berikut
seperti dilansir Times of India, Kamis (26/2/2015).

1. Jangan bersihkan gunakan sabun maupun disinfektan
"Kandungan bahan yang terdapat dalam sabun bisa memusnahkan bakteria baik
yang tumbuh di area vagina yang berfungsi untuk melawan infeksi. Selain itu,
sabun bisa membuat tingkat keasaman pada area genital ini berubah," terang
dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Meenakshi Ahuja.

2. Pastikan kering
Tidak hanya bersih, pastikan kondisi sekitar area organ intim kering. "Usai pipis
maupun mandi pastikan seka di sekitar area organ intim dengan tisu atau handuk
bersih," terang dokter Ahuja. Hal ini membuat bakteri dan jamur enggan untuk
tumbuh.

3. Bersihkan dari depan ke belakang
Setiap kali buang air kecil, bersihkan organ intim dengan mengguyur dari arah
depan hingga belakang untuk menghindari kontaminasi bakteri masuk ke vagina.

4. Pilih celana dalam berbahan katun
Kenakan celana katun namun jangan terlalu ketat agar sirkulasi udara terjaga
dengan baik. Celana dalam ketat malah membuat area vagina jadi lembap
sehingga jamur mudah tumbuh.

5. Rutin ganti pembalut saat menstruasi
Saat menstruasi rutin ganti pembalut agar tidak lembap.

6. Iringi dengan makan sehat
Pola makan berperan penting dalam memastikan kesehatan organ reproduksi
Anda. Perbanyak makan buah, sayur serta ditambah yoghurt untuk menghindari
jamur tumbuh berkembang di organ intim Anda.

5 Kiat agar Miss V Makin Wangi dan Sehat

Kaum hawa sebaiknya tidak mengabaikan kesehatan organ
intimnya. Meski lokasinya tersembunyi, vagina (Miss V) juga harus dirawat demi
mencegah gangguan kesehatan. Namun, berhati-hatilah dengan tren yang
beredar. Bisa saja, tren tersebut lebih banyak bahayanya.
Pendiri Perawatan organ Intim SASS, Mark Curry, memberikan saran agar Anda
dapat melakukan perawatan Miss V dengan baik seperti dilansir XPose, Kamis
(7/5/2015):

1. Pilih pakaian yang tepat
Vagina sama seperti bagian tubuh lainnya. Keringat di bagian organ intim itu bisa
menyebabkan bau dan keputihan. Ini normal dan tak perlu malu.
Untuk mencegahnya, pilihlah pakaian katun, kain yang breathable yang menyerap
kelembaban. Jika Anda menggunakan deodoran khusus, berhati-hatilah.
"Jangan menggunakan deodoran standar di vagina Anda dan selalu periksa
produk yang Anda gunakan pH-nya seimbang," kata Mark

2. Makan dengan benar
Vagina rentan terhadap infeksi seperti sariawan dan bisa disebabkan diet gula,
antibiotik, atau menstruasi.
"Vagina mengandung banyak bakteri baik (lactobacilli) yang membantu menjaga
keseimbangan pH vagina pada tingkat yang sehat," ujar Mark.
Apabila keseimbangan bakteri tak bagus, ini dapat mengakibatkan infeksi dan
tidak nyaman, menimbulkan gejala termasuk gatal, iritasi dan keluar cairan yang
abnormal.
"Menggunakan kondom, diet makanan yang tepat, dan membersihkan organ intim
sebelum dan setelah berhubungan seks dapat membantunya," kata
Mark. Pastikan Anda cukup makan buah-buahan, sayuran, dan yogurt probiotik,
yang mengandung bakteri yang baik untuk kebutuhan vagina.

3. Jangan percaya tren
Baru-baru ini yang sedang tren di kalangan selebriti adalah steam vagina. Ini
mungkin terdengar eksotis, tapi bisa jauh lebih berbahaya.
"Uap yang tidak membedakan antara bakteri baik dan buruk hadir di dalam dan
sekitar vagina," ujar Mark memperingatkan.
"Bakteri baik membantu untuk menjaga tingkat keseimbangan pH di vagina, dan
menghasilkan bakteriosin (antibiotik alami) untuk mengurangi atau membunuh
bakteri berbahaya yang memasuki vagina."
"Tanpa kecukupan bakteri baik, infeksi kelamin dan rasa tidak nyaman seperti
Bacterial Vaginosis (BV) atau sariawan bisa terjadi."
Tak hanya tren untuk perawatan vagina, tren fesyen juga bisa menjadi masalah.
Skinny jeans, celana ketat, dan legging menyebabkan kain menempel. Gunakanlah
kain yang bernapas dan longgar sesering mungkin.

4. Pilih Sabun
Menggunakan sabun berparfum mungkin membuat Anda segar, tapi
memakaikannya di dekat kelamin bisa berisiko menyebabkan iritasi.
"Sabun bisa menyebabkan iritasi untuk kulit sensitif di sekitar vaginamu dan
menyebabkan segala macam masalah sehingga tetaplah menggunakan pembersih
yang lembut dengan pH seimbang," kata Mark.

No comments:

Post a Comment